Kamis, 18 Desember 2008

Peta Cilacap

 

Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah.
Luas wilayah : 225.360,840 Ha.

Letak Geografis : 
- 108o 4 30 - 109o 30 30 Bujur Timur 
- 7o 30 - 7o 45 20 Lintang Selatan.


Batas wilayah :
- Kabupaten Banyumas di utara
- Kabupaten Kebumen di timur
- Samudra Indonesia di selatan
- Propinsi Jawa Barat di barat 

Kabupaten Cilacap terbagi menjadi 24 kecamatan dengan jarak terjauh dari barat ke timur 152 Km dari Dayeuhluhur ke Nusawungu, dan dari utara ke selatan 35 Km yaitu dari Cilacap ke Sampang.

Sumber : http://www.cilacapkab.go.id

Lambang Daerah Cilacap

Lambang Daerah

Arti

  1. Bentuk Perisai adalah lambang pertahanan (batin) yang tunggal;
  2. Garis lurus kebawah 19 menunjukkan angka ratusan tahun dan melambangkan hujan;
  3. Tiga garis yang berlekuk-lekuk masing-masing sepuluh, adalah tahun 1930 berdirinya Otonom Kabupaten Cilacap dan melambangkan daerah sumber air;
  4. Perbandingan ukuran dalam bidang 5 : 7 menunjukkan tahun 1957 terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah Swatantra Tingkat ke II Cilacap yang langsung dipiling oleh rakyat;
  5. Daun teh yang berjumlah 13 menunjukkan nilai (Neptu) hari dan pasaran menurut hitungan Jawa, terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah Swatantra Tingkat ke II Cilacap, pada hari Senin Pahing;
  6. Daun tembakau sebanyak 9 menerangkan tanggal dan bulan terbentuknya Dewan Perwakilan Daerah pilihan rakat, pada tanggal 9 September 1957.


 

Arti Warna :
Warna Hitam -------------- : keabadian 
Warna Hijau --------------- : kemakmuran 
Warna kuning keemasan ---: keluhuran 
Warna Merah -------------- : kebenaran



Sumber : http://www.cilacapkab.go.id

Sejarah Kabupaten Cilacap

Sejarah Kabupaten Cilacap

1. Zaman Kerajaan Jawa 

Penelusuran sejarah zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan Kerajaan Surakarta. Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap terbagi dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur ke arah barat : 

- Wilayah Ki Gede Ayah dan wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. 

- Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur 

- Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran. 

Menurut Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan Islam banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon. Oleh karena itu seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap disebelah timur dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon. 

Kerajaan Pajang diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram . 

Pada tahun 1595 Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah Kerajaan Cirebon. 

Menurut catatan harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara Karawang ke Bagelen. Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan Limbangan. 

2. Zaman Penjajahan Belanda 

Pembentukan Onder Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan : 

"Demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan Banyumas dan peningkatan pembangunan pe,abuhan Cilacap, maka sambil menunggu usul organisasi distrik-distrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya, satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di Cilacap". 

Karena daerah Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor 10 ditetapkan :"Patenschap" Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu : afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan kepala Bestuur Eropa Asisten Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent. Dengan demikian Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur.

Bagaimanapun pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja. 

Adapun batas Distrik Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831 adalah sebagai berikut : 

Dari muara Sungai Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng. Dari sana menuju puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem (Igir Melayat). dari sana ke arah selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut. Dari sana kearah barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu. dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks. Kawedanan Kroya , karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub bagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas. Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang. 

Pada masa residen Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Usul pembentukan Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua yaitu permohonan persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan persetujuan Raja Belanda,setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal 21 Maret 1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).* 

Daftar Nama Bupati Cilacap s/d Tahun 2006 : 

1. Bupati I R. Tumenggung Tjakra werdana II (1858-1873) 

2. Bupati II R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875) 

3. Bupati III R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881) 

4. Bupati IV R.M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927) 

5. Bupati V R.M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950) 

6. Bupati VI Raden Mas Soetedjo (1950-1952) 

7. Bupati VII R. Witono (1952-1954) 

8. Bupati VIII Raden Mas Kodri (1954-1958) 

9. Bupati IX D.A Santoso (1958-1965) 

10. Bupati X Hadi Soetomo (1965-1968) 

11. Bupati XI HS. Kartabrata (1968-1974) 

12. Bupati XII H. RYK. Moekmin (1974-1979) 

13. Bupati XIII Poedjono Pranyoto (1979-1987) 

14. Bupati XIV H. Mohamad Supardi (1987-1997) 

15. Bupati XV H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002) 

16. Bupati XVI H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002- sekarang)

Sumber : http://www.cilacapkab.go.id

Senin, 15 Desember 2008

PPDB MTs El-Bayan Majenang

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU

MTs. EL-BAYAN MAJENANG KAB. CILACAP JAWA TENGAH

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Visi :

Menjadikan Lembaga Pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki kekokohan aqidah, keluhuran akhlak dan keluasan ilmu

Misi :

Melayani masyarakat di bidang pendidikan dasar untuk menyiapkan calon ilmuwan dan pemimpin yang memiliki wawasan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang didasari iman, Islam dan ikhsan, dan berjiwa ahlus sunnah wal jama’ah

Fasilitas MTs :

1. Gedung representative.

2. Tenaga Pengajar berkualitas.

3. Laboratorium Komputer dan Internet.

4. Koperasi Madrasah

5. Lapangan Olah Raga.

6. Perpustakaan.

7. Balai Pengobatan (BP)

8. Bagi Peserta didik yang berprestasi atau kurang mampu sangat berpeluang mendapatkan beasiswa dari Madrasah dan lembaga pemberi beasiswa.

9. Bagi peserta didik yang berasal dari luar daerah terdapat Pondok Pesantren Putera-Puteri El-Bayan Majenang

10. Kelas Unggulan

Kegiatan Ekstrakurikuler

1. OSIS/IPMTs.

2. Pramuka.

3. PMR.

4. PKM (Patroli Keamanan Madrasah).

5. Drumband.

6. Majalah Dinding.

7. Qiro’ah.

8. Bahasa Arab Yaumiah

9. Olah Raga (Bela Diri, Basket, Volley Ball, Sepak Bola dan lain-lain).

10. El-bayan Computer Club

Persyaratan Pendaftaran :

1. Tamat MI/SD Negeri/Swasta

2. Usia maksimal 15 tahun terhitung sejak 1 Juli 2009

3. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan

4. Mengisi surat pernyataan yang telah disediakan

5. Menyerahkan :

F Foto copy STTB dan STK (Surat Tanda Kelulusan) yang telah dilegalisir sebanyak 1 lembar

F Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar.

³ Waktu Pendaftaran

F Setiap hari kerja jam 07.30 s/d 12.30 WIB

F Kecuali hari Jum’at jam 07.30 s/d 11.30 WIB

F Sekretariat Pendaftaran Peserta Didik Baru:

MTs. El-Bayan Majenang Jl. Pemuda No. 10 Bendasari Padangjaya PO.BOX 03 Majenang Kabupaten Cilacap Jawa Tengah 53257 Telp./Fax. (0280) 623305

Email : mts_elbayan_majenang@yahoo.co.id

Contact person :

Hj. Faridah Subky, S.S. 085726185935

Fathul Rokhman, S.Si. 085647843033

Slamet Pujiyono, A.Md. 085726304899

Visi dan Misi


VISI MTs. EL-BAYAN MAJENANG
Terwujudnya Sumber Daya Manusia Yang Memiliki Kekokohan Aqidah, Keluhuran Akhlak dan Keluasan Ilmu

MISI MTs. EL-BAYAN MAJENANG
  1. Menyelenggarakan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan
  2. Mewujudkan terciptanya sumber daya manusia yang taat menjalankan ajaran Islam
  3. Menciptakan generasi muda yang berakhlakul karimah
  4. Meningkatkan pengetahuan di bidang teknologi dan seni budaya
  5. Menanamkan jiwa ahlusunnah wal jamaah yang didasari Iman, Islam dan Ikhsan

Profil MTs El-Bayan Majenang

Madrasah Tsanawiyah (MTs.) El-Bayan Majenang berada di Jalan Pemuda No. 10 Dusun Benda kulon Desa Padangjaya Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah. MTs. El-Bayan Majenang tempatnya satu komplek dengan Madrasah Aliyah (MA) El-Bayan Majenang, juga digunakan untuk kegiatan belajar mengajar Madrasah Diniyah (MADDIN) Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang, terletak di atas tanah seluas kurang lebih 4200 meter persegi dengan luas bangunan 1110 meter persegi.
Foto 1. Drumband Swara Bayani MTs. El-Bayan Majenang
Dilihat dari letak geografis, MTs. El-Bayan Majenang terletak di tempat yang cukup strategis karena selain berada di lingkungan Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang juga berada di perbatasan antara 3 Desa yaitu Cilopadang, Padangjaya dan Padangsari, sehingga memudahkan transportasi. Suasana sekitar MTs. cukup nyaman dan tenang karena disekitarnya hanya merupakan jalan kampung yang tidak terlalu ramai oleh kendaraan.

Foto 2. Gedung Pusat Administrasi 

Madrasah ini bermula dari keinginan Putera Pengasuh Pondok Pesantren El-Bayan Bendasari Majenang, yaitu KH. Imam Subky Nadjmuddin, agar para santri yang menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren El-Bayan kelak, jika telah kembali ke masyarakat setelah selesai mempunyai oleh-oleh selain ilmu agama juga memperoleh ilmu umum.
Madrasah Tsanawiyah El-Bayan didirikan dengan Surat Keputusan Departemen Agama Kantor Wilayah Jawa Tengah Nomor Wk./5.c/8/Pgm/Ts/1988 tanggal 27 Januari 1988.
Kepala Madrasah Tsanawiyah yang pernah menjabat :
  1. H. Helmi Busthomi, S.H. Juli 1987 - Juli 1996
  2. Soetrisno, S.E. Juli 1996 - Februari 1997
  3. H. Edy Wasim Februari 1997 - 31 Agustus 2007
  4. Hj. Faridah Subky, S.S. September 2007 - Sekarang


Classmeeting MTs El-Bayan Majenang

Ikatan Pelajar (IP-MTs) MTs. El-Bayan Majenang setelah melaksanakan Ulangan Akhir Semester Gasal tahun 2008/2009 mengadakan Classmeeting. Classmeeting ini di ikuti oleh siswa-siswi MTs. El-Bayan Majenang dari kelas VII sampai kelas IX.
Jenis pertandingan yang dilombakan :
  1. Tenis meja
  2. Bulu tangkis
  3. Volley Ball
  4. CCQ
  5. MTQ
  6. Vokal Top Song Religi
  7. Pidato Bahasa Indonesia
  8. Pidato Bahasa Inggris
  9. Pidato Bahasa Arab
  10. Pidato Bahasa Jawa
  11. Kaligrafi

Pelaksanaan Classmeeting dari tanggal 15 - 18 Desember 2008.